2013/14 + 2014/15 = Perfect Liverpool?

Kangen liat permainan fluid Liverpool musim 2013/14? Sama gue juga. Seneng liat defensnya Liverpool semenjak ganti formasi jadi 3-4-2-1? Yep gue pun juga ngerasain hal yang sama. Tapi sayangnya hari Minggu kemarin, taktik yang jadi titik balik kebangkitan Liverpool ini berhasil diruntuhin sama musuh bebuyutan kita yang berpotensi bikin kita gagal masuk zona UCL untuk musim depan. 

Sebenernya kalo kita liat permainan, Liverpool gak kalah kalah amat, memang waktu 30 menit pertama Liverpool kayak belom ‘bangun’, hasilnya kena press abis-abisan dan ujungnya Moreno kewalahan jaga pos kiri sampe lupa marking Mata yang akhirnya bikin gol. Sama kayak babak kedua, gol kedua MU juga hasil kurangnya konsentrasi Moreno waktu marking Mata. 2 kali dibobol dengan skema yang hamper mirip. Sebenernya kalo diliat keseluruhan, defender Liverpool mainnya gak buruk buruk amat, emang Emre Can sempet beberapa kali kecolongan dan diakhir babak kedua menyebabkan penalty yang untungnya bisa digagalkan Mignolet. Namun sayangnya performa solid Skrtel-Sakho disia siain dengan 2 error yang menurut gue bisa dicegah.

Cukup basa-basinya. Kenapa gue nulis artikel ini? Karena gue ngeliat adanya koneksi antara formasi 4-4-2 diamon yang berhasil bikin 101 gol musim lalu dan formasi 3-4-2-1 yang sukses nyetak banyak clean sheet musim ini. Setelah gue nyoba nyoba utak atik formasinya, gue nemuin pola yang mungkin adalah gabungan dari kedua formasi tersebut. Kita tahu masalah utama 4-4-2 diamond 2013/14 adalah gampangnya gawang kita dibobol, dan lemahnya 3-4-2-1 2014/15 adalah kita jadi ”agak” lebih susah nyetak gol. So,why don’t we just blend the formation for next season?

Ini adalah line-up utama yang kira kira bakal dimainkan di awal laga

Gue berharap banget ada satu striker yang dibeli musim panas nanti buat dampingin Sturridge di lini depan, karena udah keliatan Balo gak pantes jadi duet utamanya Sturridge. Berharap banget bisa sign striker yang rajin jemput bola, berani gocek dan gak egois, yaaa mirip mirip Suarez deh, biarpun Suarez agak sedikit egois, tapi kebukti emang sumbangan golnya banyak.

Lalu gue naruh Emre Can di posisi DM. Kenapa gak Lucas? Coba liat waktu lawan MU kemarin, kita gak kalah waktu duel bola ditanah, tapi bola udara? Diabisin sama pemain macem Fellaini. Kita butuh gelandang bertahan yang gak cuma berani duel, tetapi juga punya postur yang mengimbangi. Emang gue akuin lucas dan allen mainnya spartan, but sorry to say mereka kurang punya badan yang kuat.

Kemudian, dari formasi diatas, bisa diubah ubah mungkin menjadi seperti ini

Formasi diatas memungkinkan Sterling sama Coutinho bermain melebar atau cut inside yang emang menjadi poin plus mereka yang punya skill gocek bagus. Wing back juga harus rajin ikut membantu serangan maupun pertahanan. Kenapa buat posisi DR gue tulis pemain baru? Karena gue yakin, baginda Glen Johnson mungkin udah gak pantes main buat Liverpool. Sterling,Ibe,Markovic pun juga bakal wasted kalo dimainin di posisi ini, alangkah lebih baiknya kalo Coutinho,Sterling,Markovic,Ibe dan Lallana dirotasi untuk menjadi gelandang serang buat menambah opsi penyerangan. Nah kira kira wing back seperti apa sih yang cocok dengan formasi ini? Jujur gue berharap Liverpool bisa sign yang mirip Zabaleta. Coba kalian lihat dia kalo main di City, rajin banget naik turun bantu serangan sama pertahanan, sangat underrated sekali menurut gue pemain ini. Wing back dituntut bisa naik turun bantu serangan/pertahanan untuk mencegah terjadinya gol gol seperti gol United kemarin. Kalo diliat sepanjang musim ini emang Moreno lebih doyan nyerang daripada bertahan, menurut gue, skill bertahan dia masih perlu diasah lagi kalo mau jadi pilihan utama di Liverpool untuk kedepannya.

Selain punya wing back yang rajin naik turun, transformasi ke formasi ini juga bisa jadi opsi untuk bertahan

Mirip kan sama formasi Liverpool yang sekarang? Ini juga yang jadi salah satu alasan gue menaruh Emre Can di posisi gelandang bertahan, karena kalo diperlukan sewaktu waktu, dia bisa jadi bek sentral tambahan. Karena sepanjang musim ini dia dimainin jadi pemain bertahan, pastinya dia sudah terbiasa apabila tiba tiba disuruh menjadi bek. Apalagi kalo insting passing dan menyerangnya ditingkatkan, dia bisa jadi kunci untuk counter attack nya Liverpool. Bisa saja dengan penanganan yang tepat, dia bisa melampaui Steven Gerrard ataupun Yaya Toure.

Nah Apabila sudah bertransormasi menjadi posisi 3 bek sentral seperti ini, diharapkan Henderson dan Coutinho bisa membantu pressing barisan penyerangan lawan, karena pressing merupakan salah satu kemampuan terbaiknya Hendo. Coutinho juga setidaknya bisa menjadi pengganggu lawan dan menutup ruang gerak ataupun ruang passing lawan lawannya. Biarkanlah Sterling-Sturridge yang punya speed tinggi ditahan di final 3^rd, karena apabila bola berhasil direbut, bola bisa dialirkan ke Coutinho untuk kemudian ia memberi killer pass ke lini depan Liverpool. Atau dari belakang bisa langsung direct pass kedepan karena kita bakal diuntungkan sama speednya Sterling-Sturridge.

Mungkin segitu saja opini dari gue, tentunya formasi campuran ini masih butuh penyesuaian, namun karena para pemain sudah pernah bermain di formasi ini sebelumnya, seharusnya adaptasi bukan menjadi masalah utama. Apabila bisa dimanfaatkan dengan maksimal, tentunya bakal menghasilkan lini serang yang doyan bikin gold an lini belakang yang alot buat ditembus.

Sekali lagi ini cuma pendapat dan pengamatan gue semata, dan pastinya masih bakal banyak celah/kelemahan yang ada di formasi buatan gue ini. So comments are appreciated.

You’ll Never Walk Alone